Dalam pengkajian karya fotografi ini, ada beberapa buku yang menjadi sumber acuan utama yang digunakan, di antara buku-buku tersebut ialah sebagai berikut:
1. Oscar Motuloh. Soulscape Road. Red & White Publishing. Jakarta. 2009. Buku ini memuat foto-foto karya Oscar Motuloh mengenai bencana di beberapa daerah di Indonesia sebagai salah satu follow-up dari karya-karya yang telah dipamerkan Oscar Motuloh di Galeri Salihara, Jakarta. Buku ini berisi foto-foto karya Oscar Motuloh yang merupakan referensi utama yang penulis gunakan dalam penelitian ini.
2. Soeprapto Soedjono. Pot-Pourri Fotografi. Penerbit Universitas Trisakti. Jakarta. 2007. Buku ini merupakan kumpulan tulisan-tulisan yang pernah dihadirkan untuk seminar, katalog, dan juga sebagai artikel lepas dalam jurnal seni. Buku ini berisikan beberapa aspek dalam fotografi, baik itu yang berupa wacana, maupun dalam bentuk kreatif estetis dalam karya fotografi. Buku ini pula yang menjelaskan estetika fotografi, yakni aspek ideasional dan aspek teknikal.
3. Irma Chantily. Pesan Kematian dalam Karya Fotografi Oscar Motuloh.2008. Kajian yang dilakukan Chantily pada karya-karya Oscar Motuloh sebagai syarat skripsinya di Universitas Padjajaran, Bandung. Kajian tersebut berkaitan dengan pesan yang ada pada foto Oscar Motuloh dalam antologi karyanya The Art of Dying baik berupa filosofis maupun semiotikanya.
|
Fotografi |
4. Nina Y. Masjhur. Suara Oscar Motuloh Dari Angkor Wat. Fotomedia Edisi Desember 1997. Dalam artikel yang dimuat tujuh halaman tersebut, Masjhur menulis perjalanan Oscar Motuloh ke Kamboja selama lima hari atas undangan Pusat Kebudayaan Perancis untuk menjadi juri lomba foto Bienal Sinema pertama se-Asia. Dalam perjalanan ‘dinas’nya tersebut, Oscar menyempatkan bertandang ke situs yang menjadi lambang kejayaan Kerajaan Kamboja yang statusnya semakin mengkhawatirkan karena konflik yang terjadi di negara tersebut. Dalam perjalanan singkatnya tersebut, Oscar membuat karya-karya foto yang kemudian menjadi karya-karya pameran perdananya yang dilaksanakan di Pusat Kebudayaan Perancis di Jakarta yang diberi judul Pesan dari Angkor.
5. Roland Barthes. Imaji, Musik, Teks, terj. Agustinus Hartono. 2010. Buku ini berisi gagasan-gagasan kunci Roland Barthes mengenai analisis struktural, semiotika, serta kajian visual khususnya fotografi. Interpretasi visual yang penulis gunakan ialah menggunakan literasi semiotika Roland Barthes, khususnya semiotika konotasi.
6. ST. Sunardi. Semiotika Negativa. Penerbit Buku Baik. 2013. Dalam semiotikanya, Sunardi banyak mengacu pada Barthes. Dengan demikian,kemungkinan ditemukannya hal-hal baru dalam buku ini diharapkan dapat melengkapi buku sebelumnya.
7. Kris Budiman. Membaca Mitos Bersama Roland Barthes: Analisis Wacana dengan Pendekatan Semiotik dalam Analisi Wacana: Dari Linguistik Sampai Dekonstruksi. Penerbit Kanal. 2002.
Selain beberapa buku tersebut, sumber pustaka lain akan bertambah sesuai kebutuhan yang berkorelasi dengan penemuan yang akan didapatkan dengan berjalannya pengkajian karya foto ini nantinya.
Diferensiasi yang cukup menonjol antara kajian yang akan penulis angkat dengan apa yang telah dikaji oleh Irma Chantily ialah dari segi proses. Jika Chantily melakukan kajian dari pascapemotretan, maka penulis mengkaji dari ranah prapemotretan. Selain itu, meskipun mengangkat subjek yang sama, materi subjek (subject matter) yang penulis kaji berbeda dengan kajian yang dilakukan Chantily. Dengan demikian, orisinalitas kajian masih dapat dipertanggungjawabkan.
ADS HERE !!!