Pengertian Vulva Hygiene
Vulva hygiene adalah membersihkan alat kelamin luar perempuan (Laksmana, H, 2001).
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya dapa pasien wanita yang sedang nifas (Depkes RI, 1991).
Vulva hygiene adalah membersihkan daerah kelamin serta daerah sekitar kelamin dengan sabun atau air (Saifuddin, 2006).
Vulva hygiene adalah menjaga kebersihan dan kesehatan daerah organ kelamin luar (genetalia eksterna) pada wanita yang terjadi dari labia mayora, labia minora, klitoris, meatus urinarius dan introitus vagina (Dorlan, 2002).
Tujuan Vulva Hygiene
Tujuan dilakukan vulva hygiene yaitu :
1. Untuk mencegah terjadinya infeksi daerah vulva, perineum, maupun
dalam uterus
2. Untuk penyembuhan perineum (jahitan perineum)
3. Untuk kebersihan perineum dan vulva (Christina, 2001).
2.4.3 Waktu Melakukan Vulva hygiene
Perawatan vulva hygiene ini dilakukan pada :
1. Pada waktu pagi dan sore sebelum mandi, sesudah buang air kecil atau buang air besar
2. Bila penderita merasa tidak nyaman karena lochea berbau atau keluhan rasa nyeri
3. Dilakukan tiga sampai empat jam, terutama pada penderita dengan jahitan perineum tingkat tiga (Christina, 2001).
 |
Vulva Hygiene |
Langkah-langkah Melakukan Vulva Hygiene
Menurut Rudiyanti (2001), yang benar cara pembersihan vagina yang benar yaitu :
1. Siram mulut vagina hingga bersih dengan air setiap kali habis BAK dan BAB air yang digunakan tak perlu matang asalkan bersih. Basuh dari arah depan ke belakang tidak ada sisa-sisa kotoran yang menempel disekitar vagina baik itu dari air seni maupun feses yang mengandung kuman dan bisa menimbulkan infeksi pada luka jahitan
2. Vagina boleh dicuci menggunakan sabun maupun cairan antiseptic karena dapat berfungsi sebagai penghilang kuman. Yang penting jangan takut memegang daerah tersebut dengan seksama.
3. Bila ibu benar-benar takut menyentuh luka jahitan, upaya menjaga kebersihan vagina dapat dilakukan dengan cara duduk berendam dalam cairan antiseptik selama 10 menit
4. Yang sedang terlupakan, setelah vagina dibersihkan, pembalutnya tidak diganti bila seperti itu caranya maka akan percuma saja. Jika pembalut tidak diganti, maka vagina akan tetap lembab dan kotor.
5. Setelah dibasuh, keringkan perineum dengan handuk lembut, lalu gunakan pembalut baru ingat pembalut harus diganti setiap habis BAK atau BAB atau minimal 3 jam sekali atau bila sudah dirasa tidak nyaman
6. Setelah semua langkah dilakukan perineum dapat diolesi dengan salep antibiotik (Handayani, F, 2001).
Menurut Mary, P (2000), langkah-langkah melakukan vulva hygiene yaitu :
1. Mencuci tangan
2. Mengisi botol plastik yang dimiliki dengan air hangat
3. Buang pembalut yang telah penuh dengan gerakan kebawah mengarah kerektum dan letakkan pembalut tersebut kedalam kantung plastik
4. Berkemih dan BAB ditoilet
5. Basuhlah keseluruhan perineum dengan air
6. Keringkan perineum dengan menggunakan tissue dari depan kebelakang
7. Pasang pembalut dari depan kebelakang
8. Cuci tangan kembali.
Hubungan Antara Penyembuhan Luka Perineum Dengan Daun Sirih
Banyak perempuan merasa terlalu khawatir terhadap luka perineumnya sehingga takut melakukan aktivitas seperti berjalan, buang air kecil, mandi dan sebagainya pada hari-hari pertama setelah melahirkan. Sebenarnya hal ini berlebihan karena luka episiotomi bisa pulih lebih cepat tidak perlu menunggu hingga 4-6 minggu (Tabloid Ibu dan Anak, 2009).
Perawatan luka perineum kuncinya adalah memulihkan kesehatan secara umum dan menjaga kebersihan luka episiotomi. Lakukan perawatan rutin seperti yang disarankan dokter, misalnya membasuh luka dengan cairan antiseptik (bisa juga menggunakan air rebusan daun sirih), mengganti pembalut dengan teratur, menjaga daerah perineum agar tidak lembab karena jika lembab akan mengundang jamur (Tabloid Ibu dan Anak, 2009).
Hubungan antara luka perineum dengan daun sirih dapat mempercepat kesembuhan luka jahitan karena adanya kandungan-kandungan yang terdapat dalam daun sirih yang berguna untuk mempercepat kesembuhan luka serta sebagai antiseptik yaitu vulnerary yang berguna untuk menyembuhkan luka pada kulit (Damayanti, R, 2003)
Kandungan antiseptik dalam daun sirih yaitu vulnerary yang dapat mempercepat kesembuhan luka perineum yaitu pada kulit, Sehingga banyak masyarakat yang menggunakan air rebusan daun sirih untuk cebok atau vulva hygiene guna mempercepat kesembuhan luka perineum sedangkan untuk antibiotik yang terdapat dalam daun sirih terdapat kandungan fenol dan antioksidan yang dapat membunuh kuman-kuman (Damayanti, R, 2003).
Cara membuat larutan daun sirih untuk Vulva hygiene.
Sejak jaman dahulu sudah diketahui kalau sirih mampu menghambat pertumbuhan kuman, terutama Candida albicans yang sering menyebabkan keputihan pada wanita. Zat yang dapat menghambat pertumbuhan kuman yang terkandung pada Sirih antara lain adalah zat phenol betle (cavicol, cavibetol, carvacrol, eugenol dan alliphyrocatechol). Menurut penelitian dari Sjoekoer dkk (Peneliti mikrobiologi dari FK Unibraw) bahwa infusum sirih dapat menghambat pertumbuhan E.coli, Staphylococcus koagulase positif, Salmonella typhosa, bahkan Pseudomonas aeruginosa yang kerap kali resisten terhadap antibiotik.
Menurut penelitian penulis, sebenarnya pada konsentrasi 3,25% sudah terjadi penghambatan pertumbuhan Candida albicans, tetapi hambatan total (tidak didapatkan koloni kuman) baru terjadi pada konsentrasi 7,5%. Kematian kuman ini diduga disebabkan karena adanya perusakan membran plasma, inaktivasi enzim, dan denaturasi protein.
Cara pembuatan dekok sirih ini sangatlah mudah, cukup dengan merebus sirih sesuai dengan langkah-langkah berikut : Potong-potong sirih menjadi potongan kecil-kecil kemudian timbang sebanyak 20 gr. Masukkan kedalam wadah tertutup (bisa pakai labu erlemeyer) yang tebuat dari kaca, porselen, atau panci yang dicat.Tambahkan aqua sebanyak 100 ccTutup rapat wadah (bisa dengan alumunium foil), kemudian panaskan pada suhu kurang lebih 100 o C selama 15 menitKemudian biarkan dinginSetelah dingin tuang airnya saja didapatkan larutan 20%Larutan bisa diencerkan dengan penambahan aqua untuk mendapatkan konsentrasi yang lebih rendah. Resep diatas hanyalah contoh untuk mendapatkan larutan 20% sebanyak 100 cc, bila Anda menghendaki yang lebih banyak silahkan membuatnya dengan takaran kelipatannya. Dekok ini akan berwarna kuning kehijauan dan jernih. Bila sudah disimpan lebih dari satu hari akan berubah menjadi warna coklat keruh , berati dekok ini sudah mengalami oksidasi. Untuk pemakaian usahakan masih dalam keadaan belum berubah warna menjadi kecoklatan. Dekok Sirih ini sebaiknya hanya untuk obat luar dan bukan untuk diminum.