Dismenorea adalah menstruasi yang nyeri disebabkan oleh kejang otot uterus. Dismenorea sering dikaitkan dengan rasa sakit, kram pada pinggang sampai perut bagian bawah dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari yang terjadi disaat dan menjelang menstruasi.
Dismenorea merupakan perasaan nyeri pada waktu haid dapat berupa kram ringan pada bagian kemaluan sampai terjadi gangguan dalam tugas sehari-hari. Menstruasi yang sangat menyakitkan terutama terjadi pada perut bagian bawah dan punggung serta biasanya kram.
Dysmenorrhoea adalah keluhan yang sering dialami perempuan pada bagian perut bawah. Nyeri haid merupakan penyakit yang sudah cukup lama dikenal. Nyeri yang dirasakan saat haid tidak hanya terjadi pada bagian perut bawah saja. Beberapa remaja perempuan kerap merasakannya pada punggung bagian bawah, pinggang, panggul, otot paha atas, hingga betis. Rasa nyeri dapat disebabkan oleh kontraksi otot perut yang terjadi secara terus menerus saat mengeluarkan darah. Kontraksi yang sangat sering ini kemudian menyebabkan otot menegang.
Dismenorea adalah nyeri saat haid, biasanya dengan rasa kram dan terpusat diabdomen bawah. Keluhan nyeri haid dapat bervariasi mulai dari yang ringan sampai berat. Keparahan dismenorea berhubungan langsung dengan lama dan jumlah darah haid.
Dysmenorrhoea dapat dikurangi secara farmakologis dan non farmakologis. Secara nonfarmakologis dapat dilakukan dengan relaksasi, kompres air hangat, senam atau olahraga teratur dan distraksi. Sedangkan cara farmakologis dengan obat golongan nonsteroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs) diantaranya ada ibu profen, naproxen, diclofenac, hydrocodone dan acetaminophen, ketoprofen, meclofenamate sodium tetapi obat-obat tersebut menyebabkan ketergantungan dan memiliki kontraindikasi yaitu hipersensitifitas, ulkus peptic (tukak lambung), perdarahan atau perforasi gastrointestinal, insufisiensi ginjal, dan resiko tinggi perdarahan.
Klasifikasi Dismenorea
Menurut Mitayani, klasifikasi dismenorea dibagi menjadi dua yaitu :
a. Dismenorea primer
Dismenorea primer biasanya terjadi akibat adanya kelainan pada gangguan fisik yang mendasarinya, sebagian besar dialami oleh wanita yang telah mendapatkan haid. Lokasi nyeri dapat terjadi di daerah suprapublik, terasa tajam, menusuk, terasa diremas, atau sakit sekali. Biasanya terjadi terbatas pada daerah perut bagian bawah, tapi dapat menjalar sampai daerah paha dan pinggang. Selain rasa nyeri, dapat disertai dengan gejala sistematik, yaitu berupa mual, diare, sakit kepala, dan gangguan emosional.
b. Dismenorea sekunder
Biasanya terjadi selama 2-3 hari selama siklus dan wanita yang mengalami dismenorea sekunder ini biasanya mempunyai siklus haid yang tidak teratur atau tidak normal. Pemeriksaan dengan laparaskopi sangat diperlukan untuk menemukan penyebab jelas dismenorea sekunder ini.
ADS HERE !!!